Garut (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Garut menyatakan jagung yang diproduksi petani di Garut mampu memasok sebesar 48 persen kebutuhan industri besar pakan ternak di berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bandung, Cianjur dan Ciamis.
"Jagung yang diproduksi di Garut ini untuk kebutuhan pabrik-pabrik pakan ternak yang biasa memasok ke berbagai wilayah di Jawa Barat," kata Kepala Seksi Serealia Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Endang Junaedi kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, Kabupaten Garut merupakan salah satu sentra jagung di Jabar dengan luas lahan sekitar 76 ribu hektare tersebar di setiap kecamatan.
Setiap tahunnya, kata dia, mampu memproduksi jagung sebanyak 469 ribu ton sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar di Garut maupun berbagai daerah di Jabar.
"Dengan besaran produksi itu maka Garut menjadi salah satu daerah penyuplai jagung sebesar 48 persen kebutuhan di Jawa Barat," katanya.
Ia menyampaikan, petani di Garut masih banyak bertahan untuk memproduksi jagung karena memiliki pasar yang jelas untuk memenuhi kebutuhan industri pakan di Jabar.
Selain itu, lanjut dia, proses penanaman hingga pendistribusian cukup mudah, dengan harga jual yang menguntungkan di kisaran Rp3 ribu sampai Rp4 ribu per kg jagung pipilan kering.
"Untuk jagung ini dominannya pasar industri pakan, pengepulnya sudah siap, bahkan ada yang sampai siap membiayai modalnya agar tidak dijual ke orang lain," katanya.
Ia menambahkan, luasan lahan untuk tanaman jagung di Garut terus meluas di berbagai daerah, terutama areal lahan wilayah Garut bagian utara dan selatan.
Upaya pemerintah dalam menjaga produksi jagung, kata dia, salah satunya menyiapkan bantuan untuk pencegahan maupun membasmi hama ulat yang seringkali menyerang tanaman jagung.
"Seperti awal tahun 2020 ada serangan hama, tapi kita terus berupaya mengatasinya sehingga bisa diminimalisir kerugiannya," kata Endang.
Baca juga: Warga Garut bayar pemasangan kWh listrik dengan domba karena tidak punya uang
Baca juga: Mahasiswa Uniga ajari warga Garut buat hand sanitizer