Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan angka kemiskinan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada 2018 tercatat mencapai 6,76 persen atau menurun drastis sejak 2016.
"Sesuai data BPS angka kemiskinan di 2016 mencapai 17,66 persen, namun berkat upaya pemerintah dan elemen masyarakat lainnya pada 2018 jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Sukabumi turun drastis tinggal 6,76 persen lain dari jumlah penduduk sekitar 2,43 juta jiwa," kata Marwan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu.
Marwan mengatakan angka kemiskinan di kabupaten terluas di Jawa dan Bali ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional yang saat ini tercatat 9,82 persen dan Jawa Barat sekitar 7,45 persen.
Meski terdapat pencapaian ini, pihaknya terus berupaya menekan angka kemiskinan di daerah melalui koordinasi antara Pemkab Sukabumi, Pemprov Jabar maupun pemerintah pusat.
Menurut dia, persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah penurunan dan persentasi penduduk miskin, tapi juga cara penanganan.
Strategi dalam percepatan penanggulangan kemiskinan antara lain memperbaiki program perlindungan sosial, meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar, pemberdayaan kelompok masyarakat miskin serta menciptakan pembangunan yang inklusif.
"Walaupun angka kemiskinan tidak bisa entaskan hingga nol persen, tetapi minimalnya setiap tahun terus berkurang sehingga grafik masyarakat yang awalnya miskin bisa berubah menjadi prasejahtera maupun sejahtera," tambahnya.
Di sisi lain, Marwan menginginkan masyarakat mampu memanfaatkan potensi daerah masing-masing dan tidak hanya berharap menjadi buruh pabrik maupun migran agar tingkat kemiskinan makin menurun.
Kabupaten Sukabumi memiliki potensi yang besar mulai di bidang pariwisata, perdagangan hingga jasa. Hal ini juga didukung oleh pemerintah pusat yang sedang membangun Jalan Tol Bocimi, jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor serta Bandara Sukabumi.
Dengan semakin pesatnya akses transportasi ini tentunya akan banyak investor yang datang ke Kabupaten Sukabumi dan kondisi ini harus dimanfaatkan oleh warga agar jangan sampai dinikmati sepenuhnya oleh para pendatang dari luar.
"Kami yakin Kabupaten Sukabumi bisa menjadi daerah yang termaju minimalnya di Jabar karena banyak potensi yang belum termanfaatkan secara utuh," kata Marwan.
Baca juga: BI kucurkan Rp108 miliar penukaran uang tunai di Sukabumi
Baca juga: Lahan penanaman bawang putih di Sukabumi ditambah 1.000 ha