Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, melatih sebanyak 100 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pemasaran berbasis dalam jejaring (daring), hal ini upaya untuk meningkatkan penjualan mereka.
"Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah semakin maju, untuk itu UMKM sebagai salah satu penggerak ekonomi juga harus siap menghadapinya," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Cirebon, Yoyon Indrayana di Cirebon, Selasa.
Dengan kondisi seperti saat ini kata Yoyon, para pelaku UMKM juga harus dibekali dengan berbagai pelatihan untuk bisa memasarkan produk yang dihasilkan dengan cara daring.
Menurutnya pemasaran produk secara daring diharapkan yang dihasilkan terjual bisa lebih besar lagi dari pada mengandalkan secara konvensional.
"Namun tidak semua mengerti bagaimana memasarkan secara daring tersebut, untuk itu kami memberikan pelatihan kepada UMKM," ujarnya.
Yoyo berharap pelaku UMKM di Kota Cirebon tidak gagap teknologi (gaptek) dan mampu bersaing di era ekonomi global saat ini.
Pelatihan pemasaran secara daring ini juga menurut Yoyon merupakan salah satu implementasi smart economy yang merupakan bagian dari smart city di Kota Cirebon.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPUKM) Kota Cirebon, Yati Rohayati menambahkan sebanyak 100 pelaku UMKM mendapatkan pelatihan strategis pemasaran berbasis daring. Pelatihan dilaksanakan mulai 3 hingga 6 April 2018 di Balaikota Cirebon.
"Kami juga mengundang pengelola market place sehingga pelaku UMKM bisa langsung memasarkan produk mereka di market place tersebut," katanya.
Sebanyak 100 pelaku UMKM Cirebon dilatih penjualan daring
Selasa, 3 April 2018 17:00 WIB