Kuningan (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, memperkenalkan layanan pembiayaan syariah kepada ratusan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, guna memperluas literasi serta inklusi keuangan di wilayah kerjanya.
“Kami sudah mengadakan pelatihan dengan tema berdaya bersama keuangan syariah pada Kamis (16/10) diikuti sekitar 200 peserta khususnya pelaku UMKM,” kata Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib saat dikonfirmasi di Kuningan, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang digelar secara nasional, serta menjadi bentuk kolaborasi strategis antara OJK dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
Menurutnya, dengan meningkatnya literasi keuangan syariah, masyarakat di Kabupaten Kuningan dapat memahami dan memanfaatkan produk keuangan syariah secara bijak untuk menunjang kegiatan ekonomi yang lebih inklusif.
“Para peserta sudah diajarkan perihal keuangan syariah, pelindungan konsumen, akad, serta mekanisme industri multifinance dan asuransi syariah,” katanya.
Agus menegaskan pelatihan ini sangat penting, karena Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 mencatat indeks literasi keuangan syariah baru mencapai 43,42 persen dan indeks aspek inklusinya sebesar 13,41 persen.
Angka tersebut, kata dia, masih berada di bawah tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional yang masing-masing sebesar 66,46 persen serta 80,51 persen.
“Kondisi itu menunjukkan pemahaman serta pemanfaatan produk keuangan syariah di masyarakat masih perlu terus ditingkatkan melalui kerja sama berbagai pihak, baik regulator, pelaku industri, maupun organisasi masyarakat,” katanya.
