Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung meningkatkan kewaspadaan dan penanganan bencana hidrometeorologi seiring masuknya musim hujan dengan intensitas tinggi.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan kawasan Bandung Utara menjadi daerah paling terdampak pada fase awal musim hujan.
“Ada masalah hidrometeorologi di daerah Bandung Utara, sehingga kita harus memastikan penanganan bencana akibat cuaca ekstrem betul-betul bisa kita antisipasi bersama,” kata Farhan di Bandung, Rabu.
Farhan mengatakan sejumlah langkah cepat lintas perangkat daerah dan kewilayahan mulai dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang telah terjadi sejak akhir pekan.
Menurut dia, BMKG telah mengeluarkan peringatan resmi terkait siklus cuaca ekstrem yang melanda Bandung. Kondisi ini berdampak pada sejumlah kecamatan, terutama di kawasan Bandung Utara.
“Cidadap mengalami kelongsoran, Coblong terdampak, dan kami juga harus memperhatikan Sukajadi, Andir, Mandalajati, Cibiru, dan Ujungberung,” katanya.
Farhan mengungkapkan Pemkot Bandung juga memberikan perhatian khusus kepada siswa terdampak yang kehilangan atau mengalami kerusakan peralatan sekolah akibat hujan deras.
“Kami pastikan peralatan yang rusak diganti agar besok mereka bisa kembali sekolah,” ucap Farhan.
Ia menuturkan seluruh perangkat daerah serta kewilayahan diminta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem sepanjang Desember.
“Kita harus terus siap siaga bersama. Cuaca ekstrem ini membutuhkan respons cepat, koordinasi kuat, dan kerja tanpa jeda demi keselamatan warga,” katanya.
