Garut (ANTARA) - Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengajak lembaga perbankan untuk fokus pada program pemberdayaan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Garut, Jawa Barat agar terus berkembang dan menumbuhkan perekonomian daerah.
"Kami bicara tentang upaya yang lebih fokus kepada pemberdayaan UMKM dan juga mengenai komoditi-komoditi yang menjadi perhatian pemerintah," kata Bupati saat kegiatan diskusi dan pembahasan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Pengembangan Ekonomi Daerah, serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) di Pamengkang, Garut, Jumat.
Ia menuturkan saat ini ada POJK Nomor 19 Tahun 2025 tentang Kemudahan Akses Pembiayaan kepada UMKM yang tentunya akan memberikan kemudahan untuk bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM dengan tetap dipantau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Dalam hal ini dipantau OJK yang dianggap memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan, dan juga terkait peluang-peluang yang termasuk KUR," katanya.
Ia menyampaikan diskusi dengan OJK Perwakilan Jawa Barat itu telah memberikan gambaran dari perspektif keuangan tentang kondisi perekonomian di Kabupaten Garut yang akan lebih baik lagi ke depan.
Upaya membangun perekonomian yang baik itu, kata dia, salah satunya fokus pada pemberdayaan UMKM dengan didukung kemudahan pemberian modal melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki bunga sangat terjangkau.
"Bunganya sangat murah sekali menurut saya, kita harap ini akan tersosialisasikan di masyarakat sehingga tidak ada alasan lagi terkait keterbatasan sumber dana," katanya.
Kepala OJK Perwakilan Jawa Barat, Darwisman menyatakan, Kabupaten Garut memiliki potensi yang bagus, mulai dari kekayaan alam, pariwisata, dan produk unggulan bernilai jual tinggi.
Begitu juga serapan modal oleh UMKM di Garut, kata dia, cukup diapresiasi dengan capaian penyaluran KUR menduduki peringkat tiga di Jawa Barat, dan harus terus didorong lagi karena diperkirakan masih banyak UMKM yang belum mendapatkan akses perbankan.
"UMKM-nya, kredit KUR-nya masih banyak peluang yang bisa didorong, karena ternyata UMKM-nya juga masih ada yang belum terakses di perbankan," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya akan terus berupaya memberikan pemahaman dan edukasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi pelaku UMKM.
"Setelah literasinya baik, kita dorong inklusi keuangannya, inklusi keuangannya adalah sebenarnya akar persoalannya apa yang bisa kita lakukan, OJK bisa sarankan, produk-produk apa yang bisa kita kembangkan," katanya.
