Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat secara bertahap melakukan perbaikan 21 ruang kelas yang rusak di berbagai sekolah yang menjadi kewenangan pemerintah daerah setempat, akibat bencana alam.
Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Helmi Halimudin di Cianjur Rabu, mengatakan proses perbaikan sudah dilakukan sejak tahun lalu secara bertahap karena keterbatasan anggaran.
"Perbaikan ruang kelas yang rusak akibat bencana alam menjadi prioritas tersebar mulai dari utara hingga selatan Cianjur, secara bertahap disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, termasuk SMP 7 Sukanagara," katanya.
Sebanyak empat ruang kelas di SMP Negeri 7 Sukanagara rusak akibat angin puting beliung, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan perbaikan puluhan ruang kelas yang rusak ditargetkan selesai akhir tahun ini, sehingga tahun depan dilakukan perbaikan lainnya bagi sekolah yang belum mendapatkan kesempatan perbaikan, melihat anggaran yang tersedia pada 2026.
Pihaknya juga akan mengupayakan bantuan anggaran dari berbagai pihak, seperti pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, serta program tanggung jawab sosial perusahaan, agar jumlah ruang kelas yang rusak di Cianjur setiap tahun dapat berkurang.
"Seluruh sekolah yang mengalami rusak berat akibat bencana alam sudah masuk dalam data prioritas perbaikan Disdikpora Cianjur," katanya.
Untuk menekan jumlah ruang kelas yang rusak setiap tahun, ia mengimbau, pihak sekolah segera melakukan pemeliharaan ringan apabila ditemukan kerusakan ringan di lingkungan sekolah masing-masing.
Ia juga mengingatkan sekolah lebih waspada menghadapi musim hujan dan angin, terutama di wilayah perbukitan, seperti Sukanagara yang banyak terdapat pohon besar rawan tumbang, agar dilakukan pemangkasan pohon melalui koordinasi dengan aparat setempat.
“Lingkungan sekolah yang banyak terdapat pohon besar rawan tumbang yang terdapat di area sekolah harus rajin dipangkas, saluran air dibersihkan dari sampah guna mencegah banjir serta sekolah yang terdapat tebing rawan longsor harus diwaspadai," katanya.
