Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan kampanye setop boros pangan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih bijak dalam mengonsumsi makanan sekaligus mengurangi timbulan sampah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon Hendra Nirmala di Cirebon, Rabu, mengatakan kampanye tersebut merupakan bagian dari gerakan nasional untuk mengurangi sisa makanan yang selama ini berkontribusi terhadap meningkatnya volume sampah organik.
“Kami ingin masyarakat lebih peduli terhadap pangan. Tidak hanya sekadar mengonsumsi, tetapi juga menghargai setiap butir makanan agar tidak terbuang sia-sia,” katanya.
Ia menjelaskan kampanye itu menyasar berbagai kalangan, mulai dari kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pelaku usaha kuliner, hingga pengelola hotel dan restoran yang memiliki peran besar dalam pengelolaan makanan.
Menurut Hendra, upaya tersebut juga mendorong pemanfaatan sisa makanan secara produktif sehingga tidak terbuang dan menjadi sampah.
“Sisa makanan organik bisa diolah menjadi pupuk dengan melibatkan pelaku usaha lokal. Ini bagian dari ekonomi sirkular di bidang pangan,” ujarnya.
Ia menilai gerakan hemat pangan perlu dimulai dari lingkungan keluarga. Oleh sebab itu, kader PKK diberdayakan untuk menjadi agen perubahan dalam menyebarkan nilai-nilai hemat pangan di masyarakat.
“Kader PKK diharapkan bisa menanamkan kebiasaan menghargai makanan kepada anak-anak sejak dini, agar budaya boros pangan dapat ditekan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon Sudiharjo menyebutkan kampanye ini, menjadi penting karena Indonesia termasuk lima besar negara paling boros pangan di dunia.
