Bandung (ANTARA) - Kebun Binatang Ragunan dan Kebun Binatang Surabaya (KBS) menyebutkan belum ada kerja sama yang terjalin untuk pengelolaan Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) yang kini tengah berperkara.
Kepala Humas Kebun Binatang Ragunan Wahyudi Bambang saat dihubungi di Bandung, Rabu, dan juga salah satu staf lainnya di Ragunan, mengungkapkan mereka tak mengetahui rencana tersebut, namun komunikasi sempat terjalin.
"Dari info yang saya terima, masih proses penjajakkan mas. (Artinya) Saling berkomunikasi," kata Wahyudi yang juga mengaku belum mengetahui pasti Wali Kota Bandung M Farhan sempat berkunjung ke Ragunan yang dikabarkan untuk meminta bantuan pengelolaan.
Baca juga: Pemkot menjalin kerja sama dengan Ragunan dan KBS guna kelola Bandung Zoo
Baca juga: Pakar: Bandung Zoo tunggu inkrah bakal lama
Sementara itu, Kebun Binatang Surabaya, mengaku sampai saat ini belum ada langkah kerja sama untuk meminta mereka turut mengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS).
"Saya dapat informasi dari direksi (Dirops KBS), belum ada konservasi (kerja sama) terkait hal tersebut mas," ujar salah satu staf Humas KBS, Nimas Lintang Ratri Sunarwidhi, dalam pesan singkatnya.
Hal ini berbeda dengan pernyataan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan yang menyebutkan Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat menjalin kerja sama dengan Kebun Binatang Ragunan Jakarta dan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dalam rangka pengelolaan kesejahteraan satwa di Bandung Zoo.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan langkah tersebut untuk menangani kesehatan dan asupan gizi satwa di Bandung Zoo selama masa penutupan akibat sengketa pengelolaan.
“Kita akan bekerja sama dengan Ragunan dan juga dengan Kebun Binatang Surabaya, khususnya untuk pengelolaan kesejahteraan satwa,” kata dia di Bandung, Senin (8/9).
Ia mengatakan bentuk kerja sama itu masih menunggu perjanjian dari kedua lembaga konservasi tersebut.
Namun, ia memastikan Bandung Zoo tetap ditutup selama proses hukum terkait dengan pengelolaan lahan belum selesai.
“Bentuknya masih menunggu perjanjian selesai. Selama sengketa belum selesai, kita tidak akan buka dulu,” katanya.
Ia mengatakan kebutuhan pakan satwa saat ini masih menjadi tanggung jawab Yayasan Margasatwa Tamansari bersama Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan.
Ia memastikan seluruh hewan di Bandung Zoo dalam kondisi baik dan tetap mendapat perawatan selama penutupan.
“Pemberian pakan itu tanggung jawab yayasan dan Ditjen KSDAE. Saya tentu berharap hal ini bisa terus dijaga dalam rangka animal welfare,” ujarnya.
Baca juga: Terdakwa korupsi Bandung Zoo cabut gugatan pada Wali Kota Bandung
