Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana menempatkan psikolog di tiap sekolah, utamanya tingkat SMP dan SMA, guna mengantisipasi kenakalan remaja hingga depresi pada siswa yang bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Pasalnya, kata Dedi yang biasa dikenal dengan KDM (Kang Dedi Mulyadi), saat ini siswa sekolah di Jabar tengah mengalami berbagai kendala psikologis termasuk moral dengan berbagai kasus kekerasan yang di dalamnya ada perundungan atau soal seksual, bahkan hingga sampai menyebabkan kasus bunuh diri seperti di SMAN 6 Garut.
"Saya khawatir peristiwa-peristiwa seperti ini juga terjadi di SMA lain. Maka, kami sedang menyiapkan evaluasi menyeluruh. Salah satunya mendatangkan psikolog ke sekolah-sekolah," kata Dedi di Bandung, Minggu.
Langkah mendatangkan psikologis ini, kata Dedi, karena ada aspek kompleks yang dialami Gen Z sampai memunculkan degradasi moral secara memprihatinkan, hingga membutuhkan pendampingan psikologis yang lebih intensif pada para siswa.
"Ada aspek yang bersifat kompleks. Sehingga investigasinya perlu melibatkan psikolog agar kita mengetahui masalah itu secara terbuka. Supaya tidak menjadi problem di kemudian hari," ucap Dedi.
