Sang ayah iba-tiba muncul di tempat kerja putrinya. Kehadirannya membawa serta luka lama bekas perceraian di hati anaknya, Naya. Namun sang ayah saat itu terlihat tak berdaya, bahkan melupakan sebagian ingatannya karena sebuah penyakit.
Lola (Lauralei Amadea Ishwari), adik Naya (diperankan aktris Nurra Datau), mengungkapkan bahwa ayah mereka "dibuang" ke panti jompo oleh istri barunya yang tak sanggup lagi merawatnya. Naya tidak bergeming, dan meminta sang adik untuk mengantarkan sang ayah ke rumah istri barunya.
Pikiran Naya masih diliputi kekalutan karena ia dipaksa diduetkan oleh Thomas. Mereka berdebat namun Thomas mencoba menurunkan tensi perdebatan itu dengan menawarkan Naya untuk minum segelas supaya emosinya reda.
Sebuah malam yang seharusnya menjadi rutinitas kerja berubah menjadi mimpi buruk yang nyata. Setelah menerima minuman dari Thomas, Naya terlelap. Ketika ia terbangun, pemandangan mengerikan menyambutnya: Zul tergeletak di sampingnya, bersimbah darah.
Ingatan Naya kosong, tak mampu merekonstruksi kejadian yang baru saja berlalu. Dalam kepanikan dan kebingungan, Naya dan Lola melarikan diri dengan mobil kesayangan ayah mereka.
Kejutan ketika mereka melihat ke kursi belakang, sang ayah malah duduk di sana. Lola menjelaskan bahwa ia belum mengantar ayah mereka karena tak tega, mengingat kondisinya yang menderita Alzheimer.
Ironisnya, ingatan sang ayah yang tergerogoti penyakit justru menyimpan secercah petunjuk mengenai tragedi yang menimpa Zul, namun sayangnya, ia tak mampu mengingatnya dengan jelas. Naya yang mendengarnya pun bertekad untuk membawa sang ayah kabur bersama mereka agar ketika ingatannya kembali, ia dapat membuktikan bahwa putrinya tidak bersalah.
Elemen menegangkan seperti ini juga menjadi salah satu pembeda antara "Mendadak Dangdut" (2025) dari film lawas tahun 2006 yang lebih bergenre komedi-romantis.
Unsur komedi dipertahankan
