“Kalau Sekolah Rakyat jadi, SMP 18 akan digabung ke sekolah yang terdekat,” ujar Agus.
Ia menuturkan Sekolah Rakyat dirancang dengan konsep asrama, dimana seluruh biaya pendidikan dan kebutuhan siswa ditanggung penuh oleh negara.
Agus mengungkapkan program ini menargetkan anak-anak dari keluarga kurang mampu, yang tercatat dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi (DTSE).
Selain SMP Negeri 18 Kota Cirebon, pihaknya juga mengusulkan area kolam oksidasi di kawasan CUDP Kesenden sebagai alternatif lokasi pendirian Sekolah Rakyat. Namun Agus menilai peluang penggunaan lahan di CUDP lebih kecil karena belum tersedia bangunan pendukung.
“Kami memperkirakan realisasi Sekolah Rakyat di Kota Cirebon baru dapat dilakukan pada tahun ajaran 2026, seiring dengan prioritas nasional pada daerah lain di tahun 2025,” ucap dia.
