Cirebon (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, memfokuskan pengaturan lalu lintas (lalin) pada sejumlah titik pasar tumpah di jalur arteri yang berpotensi menimbulkan kemacetan selama arus mudik Lebaran 2025.
"Untuk mengantisipasi kepadatan, kami mendirikan pos di titik rawan kemacetan, termasuk di depan Pasar Kue Weru yang setiap tahun menjadi pusat keramaian menjelang Lebaran," kata Kepala Satlantas Polresta Cirebon Kompol Mangku Anom Sutresno di Cirebon, Sabtu.
Menurut dia, kepadatan di Weru terjadi akibat meningkatnya aktivitas belanja masyarakat serta keberadaan kawasan wisata kuliner di sekitar lokasi tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Cirebon Kota untuk mengoptimalkan pengamanan dan rekayasa lalin di area perbatasan kedua daerah tersebut.
"Wilayah tersebut memang masuk dalam Cirebon Kota, tetapi sangat berdekatan dengan Kabupaten Cirebon. Kami sudah berkolaborasi dengan mendirikan pos di depan titik trouble spot tersebut," ujarnya.
Selain Weru, petugas juga mengantisipasi potensi kemacetan di sejumlah titik lain seperti Pasar Tegal Gubug dan Pasar Gebang yang setiap tahun menjadi pusat perbelanjaan masyarakat menjelang Lebaran.
Kasatlantas menyebutkan sejumlah skema pengaturan lalin bakal diterapkan di dua titik tersebut, khususnya jika terjadi kepadatan kendaraan dari arah Jakarta menuju Cirebon atau sebaliknya.
"Tim urai kemacetan juga akan dikerahkan sehingga mobilitas masyarakat di Kabupaten Cirebon tidak terganggu dengan adanya arus mudik," kata Kompol Anom.
Untuk di jalur tol, lanjut dia, titik kepadatan diperkirakan terjadi sebelum rest area dan mendekati pintu-pintu gerbang tol.
Ia mengatakan bahwa seluruh petugas dari Satlantas Polresta Cirebon akan berjaga secara bergantian selama 24 jam untuk memastikan arus mudik di ruas tol maupun jalur arteri tetap lancar.
"Kami selalu menempatkan petugas di titik-titik rawan kemacetan, terutama pada jam-jam tertentu saat lonjakan jumlah kendaraan," katanya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, pemudik yang melintasi jalur arteri Cirebon mulai terlihat sejak Sabtu pagi dengan dominasi kendaraan roda dua.
Mereka berasal dari Jakarta dan sekitarnya yang hendak pulang kampung menuju kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Agus (28), pemudik asal Jakarta tujuan Semarang, mengaku sengaja berangkat lebih awal agar terhindar dari kepadatan saat puncak arus mudik terjadi.
Dengan cara tersebut, dia bisa sampai ke daerah tujuan lebih cepat dan aman.
"Saya memilih mudik lebih awal karena sudah liburan panjang, sekalian menghindari macet. Berangkat dari Jakarta sekitar pukul 03.00 WIB, pas sahur," ucapnya.