Cirebon (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, bersama Dinas Perhubungan (Dishub) setempat memperketat pengawasan terhadap armada bus di daerah itu dengan menggencarkan uji kelaikan (ramp check) menjelang musim mudik Lebaran 2025.
Kepala Satlantas Polresta Cirebon Kompol Mangku Anom Sutresno di Cirebon, Jumat, mengatakan saat ini tim gabungan sudah melaksanakan pemeriksaan armada angkutan umum di dua perusahaan otobus (PO).
“Kegiatan berlangsung di PO Bhinneka Talun dan PO Garuda Mas, bertujuan memastikan keamanan dan keselamatan pemudik yang menggunakan transportasi bus,” katanya.
Ia menjelaskan dari total 140 bus yang disiapkan untuk mudik, petugas memeriksa 21 unit secara acak. Hasilnya secara umum, kondisi mesin kendaraan dalam keadaan baik.
Namun, Anom mengungkapkan pada PO Garuda Mas masih ditemukan beberapa kekurangan pada fasilitas keselamatan, seperti tidak adanya alat pemecah kaca dan alat pemadam api ringan (APAR).
“Pihak PO telah berkomitmen memastikan keselamatan pengemudi dan penumpang,” ujarnya.
Dia menyampaikan pemeriksaan ini dilakukan secara rutin di wilayah hukum Polresta Cirebon, serta semakin diperketat menjelang arus mudik.
Selain memeriksa kelengkapan kendaraan, kata dia, petugas juga melakukan tes kesehatan dan pemeriksaan narkoba terhadap pengemudi bus.
“Tim penguji melakukan pemeriksaan untuk memastikan kendaraan laik jalan serta pengemudi dalam kondisi sehat,” katanya.
Sementara itu Kepala Dishub Kabupaten Cirebon Hilman Firmansyah mengatakan kegiatan ramp check juga menyasar pada armada bus, yang digunakan untuk perjalanan wisata.
Ia menyebutkan dari 17 kendaraan wisata yang diperiksa, mayoritas dinyatakan laik jalan. Namun, masih ditemukan beberapa bus yang belum memenuhi standar keselamatan.
Hilman menyampaikan salah satu temuan dalam pemeriksaan ini, adalah penggunaan klakson telolet yang masih terpasang pada beberapa bus.
Dishub Cirebon, tambah dia, akan terus melakukan razia serupa guna memastikan seluruh angkutan mudik memenuhi standar keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang.
"Kami menemukan beberapa kendaraan masih menggunakan klakson telolet. Itu langsung kami amankan karena terhubung dengan sistem rem, yang dapat mengganggu keselamatan,” katanya.