Bandung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengungkapkan pada 15 Maret 2025, bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor hingga angin kencang melanda berbagai daerah di Jabar, mulai dari Bogor, Bandung Raya, hingga Cirebon, dengan warga terdampak seluruhnya mendekati angka 7.000 jiwa.
"Pemicu Bencana di sejumlah kawasan di Jawa Barat ini, karena cuaca ekstrem yang terjadi seperti hujan dengan intensitas tinggi hingga memicu beberapa kejadian bencana," kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat Hardjasasmita saat dihubungi di Bandung, Minggu.
Baca juga: Bandung Raya sampai Sumedang dikepung banjir Sabtu ini
Baca juga: 551 warga Kabupaten Bandung dievakuasi akibat banjir
Baca juga: Banjir di Sumedang memaksa 2.646 warga dievakuasi
Berdasarkan data BPBD Jabar, pada hari Sabtu tersebut, rentetan kejadian bermula sekitar pukul 14.00 WIB, di mana dilaporkan terjadi tanah longsor di Kabupaten Bandung Barat yang menimpa tiga desa yakni Desa Cipada, Cisarua; Desa Cilame, Ngamprah; dan Desa Mekarwangi, Sindangkerta.
Longsoran itu mengakibatkan dua rumah di Cipada dan Cilame mengalami rusak sedang, serta satu fasilitas umum di Desa Mekarwangi terdampak. Serta delapan jiwa dikabarkan menjadi korban terdampak longsor di Cipada dan Cilame.
Pada waktu bersamaan dengan longsor itu, di Kabupaten Sumedang dilaporkan terjadi banjir di Kecamatan Cimanggung yang melanda empat desa yakni Cihanjuang, Sukadana, Sindanggalih, dan Sindangpakuon, akibat hujan dengan intensitas yang sangat tinggi.
Di Cihanjuang dilaporkan banjir menggenangi 510 rumah serta satu tempat ibadah, dan memberi dampak pada 1.872 jiwa warga. Di Sindangpakuon, banjir menggenangi 120 rumah dan satu bidang lahan pertanian dengan memberi dampak pada 518 jiwa masyarakat.
Adapun di Desa Sukadana, banjir menggenangi 61 unit rumah, satu sekolah dan satu tempat ibadah, serta memberikan dampak pada 223 jiwa warga. Sementara di Desa Sindanggalih, banjir menggenangi 21 unit rumah, satu sekolah, dan menyebabkan 73 jiwa terdampak.
Banjir di Kabupaten Sumedang juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Jatinangor akibat luapan Sungai Cikeruh yang menyebabkan lalu lintas sempat terputus di Jalan Sayang, Jatinangor, dan menggenangi perkampungan di sekitarnya.
Kemudian pada pukul 15.00 WIB, bencana kembali terjadi di Bandung Barat, kali ini banjir akibat meluapnya Sungai Cimeta yang melanda Desa Nyalindung, Cipatat; Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah; dan Desa Kertajaya, Padalarang.
Di Desa Nyalindung banjir menyebabkan 25 rumah rusak berat, satu sekolah, satu tempat ibadah dan satu fasilitas umum terdampak, yang juga menyebabkan 144 jiwa merasakan dampaknya.