Berdasarkan hasil perhitungan peneliti Observatorium Bosscha, data hilal Ramadhan 1446 H menunjukkan bahwa di Indonesia, elongasi Bulan dan Matahari dalam geosentrik berkisar antara 4,8° - 6,4°, sementara dalam toposentrik berkisar antara 3,8° - 5,4°. Ketinggian Bulan saat pengamatan berkisar antara 3,0° - 4,5°.
Di Indonesia, penentuan awal bulan Hijriah, termasuk Ramadan, merupakan kewenangan pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama yang menjalankan sidang isbat untuk menetapkan awal Ramadan 1446 H pada 28 Februari 2025 ini.
Sebagai lembaga penelitian, Observatorium Bosscha bertugas menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian terkait hilal kepada pihak yang berwenang, sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat. Dengan demikian, data yang diperoleh dari pengamatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penentuan awal Ramadhan secara akurat dan ilmiah.
Hingga berita ini ditulis, Sidang isbat penentuan awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 Hijriah oleh Kementerian Agama, masih berlangsung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Boscha gagal pantau hilal sampai matahari terbenam karena cuaca