Bandung (ANTARA) - Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat sebagai penanda Lebaran atau beralihnya bulan Ramadhan ke bulan Syawal 1446 Hijriah.
Peneliti Observatorium Bosscha ITB Eston Anin menyebutkan, setiap tahunnya Observatorium Bosscha menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal Ramadhan dan Syawal bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum.
“Kami melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang pada hari ini dari pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk barat,” kata Eston di Bandung, Sabtu.
Eston mengungkapkan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi terhadap ketebalan sabit bulan, juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Syawal 1446 H.
“Sabit bulan yang tampak setelah matahari terbenam pada tanggal tersebut dikenal sebagai hilal,” kata dia.
Dia mengatakan pengamatan dilakukan dengan menggunakan sebuah teleskop berukuran 106 mm berjenis refraktor yang dilengkapi detektor kamera berbasis CCD.
“Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan kualitas tampilan sabit bulan,” katanya.
Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang itsbat.
“Ada juga teman-teman dari Kemenag juga yang mengamati di sini, mungkin nanti kita akan saling konfirmasi untuk hasil yang didapatkan,” kata dia.