Bandung (ANTARA) - Observatorium Bosscha di Bandung mengabarkan gagal memantau hilal Ramadhan 1446 Hijriah yang dilakukan Jumat ini sampai matahari terbenam karena cuaca di lokasi.
"Karena kondisi hujan, hingga waktu pengamatan berakhir yakni bulan (muda) terbenam, hilal tidak teramati," kata peneliti Observatorium Bosscha Agus Triono PJ dalam keterangannya di Bandung, Jumat.
Tim Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan pengamatan bulan sabit muda dalam rangka penetapan awal bulan Ramadan 1446 H di dua lokasi, yakni di Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat, serta di Kota Sabang, Aceh yang dimulai sejak pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk barat.
Pengamatan bulan sabit ini bertujuan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi terhadap ketebalan sabit bulan.
Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka rukyatul hilal untuk penetapan awal Ramadan 1446 H. Rukyatul hilal dimulai pada sore hari hingga Bulan terbenam. Sabit bulan yang tampak setelah Matahari terbenam pada tanggal tersebut dikenal sebagai hilal.
Pengamatan di Lembang dilakukan menggunakan teleskop refraktor berdiameter 66 mm, sementara di Kota Sabang digunakan teleskop refraktor berdiameter 106 mm.
Kedua teleskop ini dilengkapi dengan detektor kamera berbasis CMOS (Complementary Metal-Oxide Semiconductor). Citra yang diperoleh kemudian diproses menggunakan perangkat lunak pengolahan citra yang dikembangkan secara mandiri oleh peneliti di Observatorium Bosscha untuk meningkatkan kualitas tampilan sabit bulan.