Jakarta (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membagikan kiat agar masyarakat tidak terkecoh oleh SMS phishing atau penipuan yang mengelabui korbannya untuk membagikan data sensitif di momen Lebaran 2025.
Wakil Kepala BSSN Komjen Pol A. Rachmad Wibowo di Media Center Kemkomdigi, Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa masyarakat harus memastikan SMS yang diterima benar-benar berasal dari penyedia layanan resmi.
"Terutama saat libur Hari Raya Idul Fitri ini, mungkin banyak promo-promo yang dikirimkan baik melalui WhatsApp maupun melalui SMS, dilihat dengan jelas apakah pengirimannya itu valid. Modus ini cukup canggih karena dia bisa melakukan masking sehingga korbannya tidak menyadari bahwa itu tidak valid," katanya.
Setelah memperhatikan apakah pengirim SMS phishing berasal dari layanan resmi atau bukan, masyarakat juga harus lebih jeli melihat tautan yang dikirimkan.
Pastikan bahwa pengirim SMS layanan resmi tersebut juga menyediakan akses tautan yang tertera di SMS sesuai dengan tautan website resmi yang dimilikinya.
"Misalnya ada bank namanya KRM biasanya perbankan menggunakan (alamat website) https yang secure. Pelaku ini juga menggunakan https, tapi biasanya nama banknya dimodifikasi sedikit dan kadang tidak terlihat oleh masyarakat misalnya dia jadi KRM ditambah dengan huruf I jadi KRMI," katanya.