Depok (ANTARA) - Dosen Fakultas Teknik (FT), Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA, menciptakan alat pemurnian air bernama “Arofah” yang ramah lingkungan.
Alat ini diciptakan untuk memberikan akses air minum berkualitas secara gratis sekaligus mengurangi limbah plastik dari penggunaan air kemasan.
“Dengan teknologi pengolahan yang canggih, Arofah memberikan solusi efektif untuk memastikan ketersediaan air bersih dari berbagai sumber yang tersedia,” ujar Prof. Bismo di Kampus UI Depok, Selasa.
Menurutnya, air hasil filtrasi Arofah seratus persen aman dikonsumsi karena telah dimurnikan dan bersifat steril.
Arofah telah melalui uji laboratorium di Departemen Teknik Kimia FTUI selama satu tahun dan akan diuji lebih lanjut di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk memastikan keamanannya bagi konsumsi publik.
Setelah melalui uji coba, Arofah mulai beroperasi di lingkungan FTUI sejak awal 2025. Sebanyak 19 unit Arofah telah dipasang di 17 titik strategis, termasuk Gedung Dekanat, gedung departemen, kantin dosen, gedung kuliah FTUI Salemba, hingga Pos Satpam.
Langkah ini memungkinkan ratusan dosen dan tenaga kependidikan untuk beralih dari air minum kemasan ke sumber air bersih yang lebih ramah lingkungan.
Arofah unggul dibandingkan sistem pemurnian air lain karena menggunakan beberapa tahap filtrasi, termasuk teknologi reverse osmosis yang menghasilkan air dengan kandungan mineral optimal, steril, dan berstruktur heksagonal.
Teknologi ini memastikan air yang dihasilkan aman dikonsumsi tanpa perlu bergantung pada air minum dalam kemasan.
Arofah dapat mengolah berbagai jenis air baku menjadi air yang layak digunakan. Sumber air yang dapat diolah meliputi air hujan, air sumur, air PAM, hingga air dari sumber alami seperti danau dan sungai. Selain itu, alat ini mampu memproses air dari air conditioner serta air banjir yang sering kali menjadi tantangan saat musim hujan tiba.