Bandung (ANTARA) - Taman Safari Indonesia (TSI) menyatakan siap untuk mengelola Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo yang sejak 25 Maret 2025 sudah tidak dikelola Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) setelah tanggal 21 Maret 2025 pengurus yayasan mengundurkan diri.
Selanjutnya Bandung Zoo akan dikelola oleh tokoh-tokoh dari Taman Safari Indonesia seperti Jhon Sumampouw, termasuk juga Tony Sumampouw yang pernah menjadi bagian pengurus YMT pada tahun 2017.
"Kami siap karena sudah terlanjur dari tahun 2017 sudah siap," kata Tony Sumampouw yang juga merupakan Komisaris TSI ketika dikonfirmasi di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Dalam acara diskusi dengan Forwaksi pada Rabu (16/4), kata Tony, pengelola Bandung Zoo tidak akan berbentuk yayasan, namun akan berbentuk perseroan seperti yang diminta oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, dengan tujuan agar lebih proporsional.
"Ini juga sesuai Permen Nomor 22 Tahun 2019 yakni untuk lembaga konservasi umum, harus berbentuk badan usaha (PT), atau koperasi. Pak Farhan inginnya PT karena bisa dikenakan berbagai macam kewajiban, termasuk pajak," kata Tony.
Dalam mengelola Bandung Zoo, Tony mengatakan pihaknya akan menggunakan konsep open zoo yang disebutnya membuat hewan akan merasa nyaman dan aktif, dengan interaksi pengunjung bersama satwa juga akan meningkat.
Karena itu pihak TSI melakukan pembenahan hampir menyeluruh pada tata letak dan rancangan di Bandung Zoo, mulai dari gerbang tiket, ruang makan, sampai kandang, termasuk mendukung niat Kota Bandung agar Bandung Zoo memiliki pagelaran kebudayaan.
Targetnya, kata Tony, adalah untuk menarik wisatawan dari kota besar seperti Jakarta, yang disebutnya jadi barometer tingkat kualitas pariwisata.