Cirebon (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan layanan transportasi umum di daerah itu yakni Bus Rapid Transit (BRT) sudah melayani sebanyak 76.460 orang yang bepergian selama tahun 2024.
Kepala Dishub Kota Cirebon Andi Armawan di Cirebon, Kamis, mengatakan bahwa jumlah penumpang itu sudah melonjak drastis dibandingkan 42.706 penumpang pada 2023 serta 11.892 penumpang di tahun 2022.
Baca juga: Dishub sebut layanan BRT mudahkan mobilitas warga pelosok Kota Cirebon
Ia menyebutkan angka tersebut sudah menunjukkan kalau layanan BRT kini menjadi pilihan transportasi utama masyarakat di Kota Cirebon, terutama di wilayah Selatan hingga pusat kota.
“Kami mengganti layanan angkutan kota (angkot) trayek D9 dan D10 dengan BRT karena tingginya minat masyarakat. Bahkan, BRT saat ini telah melintasi wilayah Argasunya, salah satu kawasan pelosok di Kota Cirebon,” katanya.
Andi menuturkan okupansi pengguna BRT di wilayah Argasunya cukup tinggi, dengan rata-rata mencapai 60 persen.
Saat ini, Dishub Kota Cirebon sudah mengoperasikan tiga unit BRT dari total 10 armada yang tersedia, dengan cakupan perjalanan sekitar 30 kilometer per hari atau setara enam rit perjalanan.
Menurut Andi, pihaknya tengah mengevaluasi dan merencanakan perluasan layanan BRT ke luar wilayah Kota Cirebon pada 2025. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi anggaran dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
“Kami berharap ke depannya BRT dapat terintegrasi dengan Trans Jabar, sehingga pelayanan transportasi publik semakin optimal,” ujarnya.
Dishub juga terus berkoordinasi dengan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) untuk memastikan pengaturan trayek baru dapat segera direalisasikan.
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan salah satu tantangan utama yang dihadapi Dishub pada 2025 adalah peremajaan armada angkot. Saat ini, hanya tersisa 270 unit angkot yang aktif dari 979 unit yang terdaftar.