Kab. Pangandaran, Jabar (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pengawasan akan dilakukan untuk memastikan keberhasilan pengenalan kembali atau reintroduksi banteng jawa (Bos javanicus) di kawasan Pangandaran.
Ditemui usai pelepasliaran dan pusat reintroduksi banteng jawa di Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat, Rabu Menhut Raja Juli mengatakan upaya reintroduksi spesies terancam punah itu dilakukan untuk mengembangkan kembali banteng jawa yang pernah tinggal di wilayah tersebut sampai sekitar 2003.
"Insya Allah, karena ini kerja sama dengan teman-teman yang memang profesional dan kemudian juga ada transfer of knowledge ya, pengetahuan kepada teman-teman Kementerian Kehutanan, dan kita akan juga menempatkan teman-teman di sini piket bergiliran untuk melihat perkembangan, mungkin memeriksa kesehatan," kata Menhut Raja Juli.
Dia menyampaikan harapannya bahwa empat individu banteng jawa itu, terdiri dari dua jantan dan betina, dapat menjadi wilayah konservasi tersebut sebagai rumah dan menambah populasinya.
Reintroduksi itu sendiri merupakan kerja sama dengan PT. Taman Safari Indonesia yang mengembangbiakkan keempat individu banteng jawa tersebut.
Pemilihan di wilayah Pangandaran tersebut juga dilakukan karena sejarah panjang banteng jawa di lokasi itu setelah dibawanya spesies tersebut pada 1922. Puncak populasi sendiri terjadi pada 1979 dengan tercatat sebanyak 60-90 individu, sebelum mulai berkurang secara drastis pada 1982 akibat letusan Gunung Galunggung yang menyebabkan abu menutup rerumputan.
Upaya penambahan populasi pernah dilakukan pada 2003 ketika tersisa satu ekor banteng jawa dengan membawa enam ekor sapi bali yang karakteristiknya mirip. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhut pastikan pengawasan proses reintroduksi banteng di Pangandaran