Bandung (ANTARA) - Peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Irfan Zidni mengembangkan metode kriopreservasi sperma sebagai bentuk konservasi spesies ikan yang hampir punah.
Kriopreservasi sperma, kata Irfan, hadir sebagai solusi dengan cara menyimpan materi genetik yang diambil dari ikan-ikan hampir punah yang diteliti dan ditampung selnya dalam laboratorium untuk kemudian dapat dikembangkan kembali dalam proses fertilisasi atau kelahiran buatan.
"Jadi ini salah satu cara untuk di-restocking ikan di alam liar, sehingga teknologi ini sangat penting dalam proses konservasi ikan yang terancam punah," katanya dalam keterangan di Bandung, Kamis.
Penelitian bertajuk "Aplikasi Teknologi Kriopreservasi Sperma Ikan sebagai Strategi Konservasi Ikan Terancam Punah" tersebut membahas kondisi ekosistem kelautan dan perikanan di dunia semakin mengkhawatirkan, sehingga membutuhkan alternatif metode lain untuk melestarikan populasi ikan.
Berdasarkan penelitiannya, saat ini ikan menjadi salah satu makhluk hidup yang paling terancam keberadaannya di dunia, dimana populasi spesies ikan saat ini telah mengalami penurunan drastis hingga 83 persen di perairan seluruh dunia.
Menurunnya jumlah populasi ikan di lautan dunia, kata dia, paling utama disebabkan hilangnya habitat di laut karena perusakan oleh manusia dan perubahan iklim.
"Yang banyak terjadi itu, awalnya ikan bermigrasi, kemudian saat kembali, dia tidak mengenal lagi tempat hidupnya. Karena sudah dirusak, atau berubah jadi bangunan," ucapnya.
Peneliti FPIK Unpad kembangkan kriopreservasi sperma bagi ikan nyaris punah
Kamis, 21 November 2024 17:40 WIB