Kabupaten Bogor (ANTARA) - Taman Safari Indonesia (TSI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengawinkan satwa jenis red panda atau panda merah yang kini populasinya masuk dalam kategori terancam punah.
"Semoga berhasil, karena memang untuk panda itu jenis satwa yang susah untuk berkembangbiak karena mereka monoestrus. Monoestrus itu satwa yang musim kawinnya hanya sekali setahun," kata Penjaga Panda Merah TSI Cacih Lidia di Bogor, Sabtu.
Ia menjelaskan saat ini di Taman Safari Bogor ada sebanyak enam ekor panda merah terdiri atas dua jantan dan empat betina yang didatangkan dari Asia Tengah pada 2017.
Keenam panda merah tersebut rata-rata berusia 10 tahun, sehingga sudah memenuhi kriteria untuk dikawinkan. Taman Safari Bogor bahkan sudah berusaha sejak tiga tahun lalu mengembangbiakkan namun selalu gagal.
"Jadi kalau kelewat musimnya, tidak ketemu atau tidak berhasil breeding, kita harus nunggu di tahun yang akan datang," terangnya.
Cacih menyebutkan Taman Safari Bogor kerap menemukan kendala saat melakukan upaya pengembangbiakan panda merah, salah satunya yaitu ketika mendeteksi masa puncak birahi satwa tersebut yang hanya berlangsung dua hari dalam satu tahun.
"Nah, kalau sudah ketemu, kemungkinan berhasil breeding-nya tuh fifty-fifty dan kalau sudah lahir pun kemungkinan hidupnya kalau belum enam bulan itu 40 persen saja hidup," papar Cacih.
Ia menjelaskan, populasi panda merah di dunia kurang dari 4.000 ekor. Jumlahnya lebih sedikit dari giant panda atau panda raksasa, sehingga dinyatakan terancam punah.
Taman Safari Bogor juga mengampanyekan pelestarian panda merah pada peringatan Red Panda Day 2023 yang jatuh pada 16 September 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Taman Safari Bogor kawinkan panda merah yang terancam punah
TSI Bogor kawinkan panda merah yang populasinya terancam punah
Minggu, 17 September 2023 6:30 WIB