Spektrum - Digitalisasi perluas penetrasi pasar global produk rotan Cirebon
Oleh Fathnur Rohman Jumat, 1 November 2024 14:50 WIB
Rencananya dalam waktu dekat, dia mengirimkan dua kontainer lagi dengan produk furnitur serupa.
Ekspor tersebut tak lepas dari dukungan Pemerintah serta Bank Indonesia (BI) yang mendorong perkembangan bisnisnya.
Selain Prancis, potensi pasar juga terbuka di Jerman dan Belanda, namun Amerika Serikat tetap menjadi target utama.
Nopan menyebutkan jika produknya bisa masuk ke pasar Amerika, berarti kualitas barang berbahan rotan asal Cirebon sudah diakui dunia.
Mengawali usahanya pada awal tahun 2024, Nopan menggaet temannya, Rana Azizah, dalam mengembangkan bisnis ini.
Furnitur rotan kini memang mulai diminati kembali, terutama dengan konsep keindahan alami atau aesthetic natural yang menyatu dengan gaya hidup masa kini.
Generasi muda, khususnya pasangan yang baru membina keluarga, kian tertarik pada furnitur yang memadukan estetika modern dan natural, seperti kursi rotan berkerangka besi sehingga memberi kesan kontemporer.
Meski sibuk dengan pasar ekspor, keduanya juga merambah pasar domestik yang tak kalah menjanjikan.
Dari Cirebon hingga Bali, produk rotan mereka kian diminati oleh berbagai kafe, studio arsitektur, dan vila dengan konsep tropikal.
Permintaan dalam negeri justru meningkat, terutama karena tren desain natural mulai banyak digandrungi.
Pasar lokal pun telah memberikan respons positif. Dengan harga mulai dari Rp250 ribu untuk dekorasi kecil hingga jutaan rupiah untuk furnitur besar, produk mereka mulai bersaing di segmen menengah ke atas.
Bahkan, mereka kini mempertimbangkan masuk ke penjualan digital, meski harus menyesuaikan harga dengan daya saing pasar.