Herman menyampaikan pula bahwa pihaknya langsung menghubungi Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar, sekaligus mengingatkan Disparbud Jabar berkoordinasi dengan kementerian yang membidangi cagar budaya untuk berkonsultasi, terkait kaidah-kaidah bagaimana perlakuan maupun perbaikan terhadap bangunan tersebut.
"Dua kombinasi itu yang kita lakukan untuk mengidentifikasi kerusakan, kemudian menyiapkan desain untuk perbaikan yang mudah-mudahan dalam beberapa hari ini bisa diselesaikan," ujarnya.
Herman mengatakan telah melaporkan kejadian ini kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengingat sebentar lagi musim hujan. "Kami akan mencarikan jalan keluar agar bangunan pusat kebudayaan ini bisa secepatnya diperbaiki dan direhabilitasi," ucapnya.
Mengenai alokasi anggaran, Herman menyebut akan dilakukan koordinasi dengan Inspektorat Jabar guna merumuskan solusi terbaik dan akuntabel. Herman menyampaikan kejadian roboh ini patut dijadikan momen agar bangunan-bangunan cagar budaya lainnya di Jabar diidentifikasi.
Pemprov Jabar akan membuat surat edaran agar kabupaten/kota juga melakukan pengecekan terhadap bangunan cagar budaya di daerahnya maupun aset-aset pemerintah.
"Jadi ini saya kira diambil hikmahnya, di satu sisi harus dijaga kelestarian bangunan cagar budaya itu dan di sisi lain supaya diantisipasi karena ini adalah bangunan tua," tutur Herman.