Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin berpotensi bergerak menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap hasil negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 12,04 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.450,31 Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,38 poin atau 0,19 persen ke posisi 724,07.
“IHSG dipandang masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan selanjutnya,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari dalam negeri, pelaku pasar bersikap wait and see terhadap proses negosiasi antara Indonesia dengan AS, yang telah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting, diantaranya peningkatan impor komoditas AS (termasuk energi dan produk pertanian), kerja sama dalam hilirisasi, pelonggaran aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta paket deregulasi.
Di sisi lain, pelaku pasar bersikap wait and see terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22 dan 23 April 2025 pekan ini.
Dari mancanegara, pelaku pasar tengah mempertimbangkan kemajuan dalam pembicaraan dagang antara AS dengan Jepang, meskipun masih dihantui kekhawatiran terkait prospek suku bunga acuan bank sentral AS The Fed.
Di sisi lain, komentar optimistis Presiden AS Donald Trump mengenai "kemajuan besar" dalam pembicaraan bilateral menumbuhkan harapan di kalangan pelaku pasar, meski belum ada kejelasan kapan negosiasi nyata akan dimulai.