Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Tiga pasangan calon wali dan wakil wali kota Sukabumi yang menjadi peserta di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sepakat untuk menolak hoaks, fitnah, kampanye hitam dan ujaran kebencian.
"Sejak awal kami mencalonkan telah membuat kesepakatan dengan pengurus partai politik, relawan, tim pemenangan hingga simpatisan agar pilkada ini dilaksanakan dengan bahagia," kata calon wali Kota Sukabumi nomor urut 1 Achmad Fahmi di Sukabumi, Rabu.
Menurut Fahmi, dirinya yang berpasangan dengan Dida Sembada (mantan Sekda Kota Sukabumi) memanfaatkan momen kampanye ini dengan cara sapa warga atau mendatangi masyarakat dengan cara door to door dan melaksanakan kegiatan yang membuat mereka bahagia.
Pasangan yang memiliki slogan Serasi ini, dalam menjalankan kampanye selalu mengedepankan kegiatan yang positif serta mengimbau masyarakat agar pilkada dijadikan proses demokrasi yang membahagiakan dan menggembirakan.
Kemudian, kepada seluruh tim pemenangan, dirinya selalu mengingatkan untuk memenangkan pilkada, dilakukan dengan berbagai kegiatan atau hal yang positif sehingga menarik simpati masyarakat serta jangan membuat ujaran kebencian, makian, fitnah, hoaks atau kampanye hitam yang bisa berdampak negatif terhadap demokrasi di Kota Sukabumi.
"Jadikan pilkada ini sebagai hal yang menggembirakan dan membahagiakan," katanya.
Dihubungi terpisah, calon Wali Kota Sukabumni Ayep Jaki menambahkan pihaknya selalu mengingatkan kepada tim pemenangan, relawan maupun simpatisan untuk tidak memperdulikan dan jangan sampai membalas segala macam bentuk kampanye hitam yang menyerang pasangan calon Kepala Daerah Kota Sukabumi nomor urut 2 ini.
Selama masa kampanye, dirinya bersama pasangannya yakni Bobby Maulana melaksanakan berbagai kegiatan yang positif di masyarakat. Selain itu, Bobby Maulana yang berlatarbelakang sebagai artis menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sehingga diharapkan bisa menjadi pundi suara pasangan ini.
Sama halnya dengan calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 3, M Muraz, bahwa seluruh pasangan calon kepala daerah untuk bersama-sama menolak berbagai macam bentuk hoaks, ujaran kebencian, kampanye hitam, fitnah dan lainnya karena sudah bersepakat saat deklarasi kampanye damai lalu.