Cirebon (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan kinerja bank perkreditan rakyat (BPR) di wilayahnya tumbuh positif selama Januari sampai dengan Maret 2024, dengan indikator kredit meningkat sebesar 2,47 persen atau menjadi Rp2,12 triliun.
“Pertumbuhan itu tercermin juga pada indikator Dana Pihak Ketiga (DPK), yang tumbuh 0,86 persen menjadi Rp2,24 triliun,” kata Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib saat dikonfirmasi, di Cirebon, Rabu.
Agus mengatakan saat ini terdapat 19 BPR di wilayah kerjanya yang tersebar di Kota dan Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka serta Kuningan (Ciayumajakuning).
Ia menjelaskan keberadaan BPR ini diperlukan untuk menyalurkan kredit yang difokuskan pada tiga sektor ekonomi di Ciayumajakuning. Salah satunya bidang perdagangan besar dan eceran dengan realisasi permodalan mencapai Rp765,29 miliar.
Selanjutnya, kata dia lagi, ada bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan yang penyaluran kreditnya tercatat Rp115,52 miliar serta sektor bukan lapangan usaha lainnya dengan penyaluran sebesar Rp950,54 miliar.
Agus menyampaikan secara keseluruhan permodalan BPR yang tercermin dalam Capital Adequacy Ratio (CAR) sampai Maret 2024, masih terjaga dengan baik yakni sebesar 29,02 persen.
“Namun demikian, dari indikator aset BPR mengalami sedikit penurunan sebesar 1,60 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan OJK Cirebon tengah mengimplementasikan Roadmap Pengembangan dan Penguatan BPR dan BPR Syariah (RP2B) 2024-2027 untuk menciptakan ekosistem perbankan yang sehat di Ciayumajakuning.