Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengintensifkan program pelatihan bagi pelaku UMKM di daerahnya agar bisa menjual produk secara digital melalui lokapasar dan sarana lainnya.
“Pelaku UMKM ini diberikan ilmu untuk pemasaran secara digitalisasi, sehingga bisa meningkatkan perekonomian mereka,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Cirebon Dadang Suhendra di Cirebon, Kamis.
Baca juga: Capaian UHC Kabupaten Cirebon sebesar 99,45 persen
Ia mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Bank Indonesia, untuk menjaring pelaku UMKM potensial yang bisa dibina dalam program tersebut.
Sebelum mendapatkan pelatihan, kata dia, para peserta yang mendaftar bakal mengikuti proses kurasi untuk menilai kualitas dari sisi produk, pemakaian bahan baku, hasil produksi serta pengemasan.
Dadang menyebut aspek lainnya yang menjadi poin kurasi, yakni penerapan manajemen berkelanjutan pada kegiatan bisnis para pelaku UMKM.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kelas para pelaku UMKM khususnya yang ada di Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
Ia menyampaikan sejauh ini terdapat 65 pelaku UMKM yang sudah mendaftar. Setelahnya peserta akan dikurasi dan dikerucutkan kembali menjadi 25 peserta.
“Tim yang melakukan kurasi itu berasal dari instansi terkait, para akademisi hingga praktisi,” katanya.
Menurut dia, program pelatihan tersebut bisa meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM supaya bisa memperluas akses pasar tidak hanya secara konvensional namun juga lewat digitalisasi.
Dadang pun menjamin para pendamping serta tim kurasi bakal membina peserta, agar pemasaran produknya bisa lebih maksimal.
“Pendampingan dalam pemasaran kita lakukan, utamanya secara digitalisasi, agar ekonomi pelaku UMKM terus meningkat,” tuturnya.
Pihaknya berharap setelah mendapatkan pelatihan tersebut pelaku UMKM tidak hanya berorientasi terhadap profit, namun bisa mengembangkan kapasitas bisnisnya secara berkelanjutan.
Baca juga: Inflasi Kabupaten Cirebon di bawah rata-rata nasional