Garut (ANTARA) - Lain dulu, lain sekarang. Aliran Sungai Cimaragas di Kampung Dayeuh Handap, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini tidak lagi kumuh karena sampah maupun tersumbat akibat sedimentasi.
Air Sungai Cimaragas kini mengalir lancar, bersih, dan dimanfaatkan masyarakat untuk budi daya ikan.
Aliran air yang melintasi Kota Garut itu bersumber dari Sungai Cimaragas dengan hulunya di Gunung Cikuray, gunung terbesar di Kabupaten Garut yang selama ini juga menjadi hulu Sungai Cimanuk yang mengalir jauh sampai ke Indramayu wilayah utara Provinsi Jawa Barat.
Aliran Sungai Cimaragas melintasi pemukiman penduduk di Kampung Dayeuh Handap sepanjang satu kilometer, kemudian mengalir ke kelurahan lain dan berakhir ke Sungai Cimanuk, sungai terbesar di Garut.
Masyarakat setempat mengungkapkan bahwa aliran air Cimaragas belum pernah kering, meski saat musim kemarau.
Selama ini aluran Sungai Cimaragas untuk mengairi areal pertanian. Masyarakat kini berkeinginan tidak hanya untuk pertanian, tapi juga dimanfaatkan untuk budi daya ikan.
Pemanfaatan aliran air tersebut agar layak menjadi tempat budi daya ikan itu tidaklah mudah, tapi butuh komitmen dan kekompakan semua elemen masyarakat di sekitar aliran sungai. Mereka harus mau bekerja sama menjaga kebersihan air, minimal tidak membuang sampah ke irigasi.
Serikandi-Biru
Perjuangan masyarakat secara gotong royong itu akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah Kabupaten Garut melirik kampung tersebut untuk dijadikan lokasi pencanangan program Sistem Usaha Perikanan Mandiri melalui Budidaya Ikan di Perairan Umum (Serikandi-Biru).
Aliran Sungai Cimaragas di Kampung Dayeuh Handap itu merupakan salah satu daerah yang dipilih sebagai tempat percontohan budi daya ikan di perairan umum. Kampung di kawasan perkotaan itu salah satu dari 10 lokasi perairan umum di Garut yang masuk dalam program Serikandi-Biru.
Spektrum - Memanfaatkan aliran sungai perkotaan di Garut untuk budi daya ikan
Sabtu, 18 Mei 2024 19:00 WIB