Garut (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan tiga pasangan bakal calon bupati/wakil bupati dari jalur perseorangan berdasarkan hasil pemeriksaan tidak memenuhi syarat jumlah minimal dukungan, sehingga dipastikan pilkada 2024 di daerah itu tidak ada dari calon independen.
"Status dari bakal calon yang datang, dikembalikan karena tidak memenuhi syarat minimum, walaupun memang secara sebaran itu memenuhi, tapi setelah dihitung, itu batas minimumnya, belum memenuhi ketiganya," kata anggota Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Garut Dedi Rosadi kepada wartawan di Garut, Selasa malam.
Ia menuturkan KPU Garut saat batas hari terakhir pendaftaran calon perseorangan, 12 Mei 2024 menerima tiga pasangan yang daftar dan menyerahkan berkas bukti dukungan dari masyarakat.
Ketiga pasangan bakal calon dari jalur perseorangan itu, kata dia, yakni Aceng HM Fikri-Dudi Darmawan, kemudian Agus Supriadi-A Miraz MS, dan Agis Muchyidin-Salman Alparisi yang menyerahkan berkas saat tengah malam, yang merupakan hari terakhir pendaftaran.
"Kami telah menerima pendaftaran calon dari perseorangan, dan yang masuk ke kami itu ada tiga bakal calon, dan kami terima tanggal 12 Mei di KPU Garut," katanya.
Ia menyampaikan sesuai aturan yang berlaku pasangan calon dari jalur perseorangan pada pilkada Garut harus menyerahkan syarat minimal sebanyak 129.939 dukungan tersebar di 22 dari 42 kecamatan.
Namun hasil pemeriksaan berkas perseorangan itu, kata dia, masih di bawah minimal jumlah dukungan seperti Agis Muchyidin-Salman Alparisi sebanyak 109.275 dukungan, lalu Aceng HM Fikri-Dudi Darmawan 98.292 dukungan, dan Agus Supriadi berdasarkan data yang masuk ke sistem pencalonan hanya satu dukungan.
KPU Garut sebut 3 pasangan perseorangan tidak memenuhi syarat
Selasa, 14 Mei 2024 22:14 WIB