Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, memperluas program pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri di daerahnya untuk mengurangi kasus stunting secara teratur.
Penjabat Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Jumat, mengatakan program ini perlu diterapkan karena dari hasil pendataan sekitar 36,6 persen remaja putri di kotanya mengidap anemia.
Baca juga: Kota Cirebon targetkan 4 juta turis datang berwisata pada 2024
Baca juga: Kota Cirebon targetkan 4 juta turis datang berwisata pada 2024
Dia mengkhawatirkan apabila kondisi seperti ini terus berlanjut, remaja putri yang tumbuh dewasa dan nantinya menjadi ibu kemungkinan besar akan melahirkan anak dengan stunting.
“Jadi kita harus tarik dari kesiapan remaja putri. Kalau tadi anemia ini tidak diintervensi, kemudian nantinya mereka menjadi ibu yang berpotensi melahirkan anak stunting,” katanya.
Agus menyatakan, selain program tersebut, pihaknya rutin melakukan edukasi agar remaja putri mengonsumsi makanan berprotein hewani dan mendapatkan asupan gizi seimbang dari keluarganya.
“Ini menjadi bagian upaya kita untuk bisa menurunkan angka prevalensi stunting. Kami juga mengajak mereka menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawati menjelaskan remaja putri yang mengidap anemia, memiliki tingkat risiko cukup tinggi untuk melahirkan bayi dengan kondisi stunting.
“Ketika mereka dewasa dan menderita anemia, serta hamil, risiko stunting pada bayi meningkat karena kekurangan sel darah merah,” tuturnya.
Maria menambahkan dengan konsumsi tablet penambah darah serta melalui program edukasi lainnya, diharapkan remaja putri di Kota Cirebon kondisinya selalu sehat. Khususnya dalam masa pertumbuhannya.
“Banyak penyebab terjadinya kasus stunting. Jadi kami berupaya untuk mengantisipasinya, salah satunya menekan angka penderita anemia di kalangan remaja putri,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Cirebon perbaiki layanan air bersih
Baca juga: Pemkot Cirebon perbaiki layanan air bersih