Jakarta (ANTARA) - Ahli Gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Firlianita Ahdiyanti mengemukakan seseorang dengan badan yang kurus bukan berarti bebas untuk mengonsumsi garam, gula, dan lemak melebihi batas yang dianjurkan.
"Dalam pengaturan pola makan, meskipun dalam kondisi underweight atau berat badan kurang, bukan berarti harus menaikkan berat badan dengan makanan yang tinggi gula, garam, lemak, atau tinggi karbohidrat," katanya dalam diskusi mengenai pengaturan diet untuk obesitas yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Firli menegaskan cara menaikkan berat badan bagi orang yang berada dalam kondisi berat badan kurang bukan melalui dengan makan bebas, namun dengan menaikkan berat badan dengan berfokus pada peningkatan massa otot.
Peningkatan massa otot, kata dia, dapat dilakukan dengan cara berolahraga secara rutin, khususnya melalui olahraga seperti angkat beban, yang kemudian ditunjang melalui makanan yang mengandung sumber protein yang baik.
"Jadi, tidak hanya menitikberatkan pada asupan atau intake makanan saja, tetapi aktivitas fisik juga. Aktivitas fisik yang baik itu adalah melakukan olahraga rutin secara teratur dan terukur," ujarnya.
Untuk itu, Firli menganjurkan masyarakat agar makan dengan pola gizi sehat seimbang, sesuai dengan yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ahli Gizi: Badan kurus bukan berarti bebas konsumsi garam, gula, lemak
Ahli Gizi ingatkan badan kurus bukan berarti bebas konsumsi garam, gula, lemak
Selasa, 23 Januari 2024 13:01 WIB