Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memperkuat hubungan dengan Pemerintah Kota Guangzhou, China, di sektor pariwisata dan budaya dengan melakukan prakerja sama untuk merawat eksistensi "Jalur Sutera Maritim" yang pernah dilalui Laksamana Cheng-Ho pada abad XIV.
Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Minggu, menjelaskan prakerja sama ini menjadi langkah awal untuk memperkuat hubungan dengan anggota Aliansi Kota Pelestarian Budaya Konservasi Jalur Sutera Maritim atau CAMSR, khususnya pada era modern saat ini.
"Ini menjadi akses awal pemerintah daerah berinteraksi lebih baik dan modern dalam pergaulan global untuk menyejahterakan masyarakat," kata Imron.
Kegiatan itu, kata Imron, dapat berdampak positif untuk kegiatan pariwisata dan budaya di Kabupaten Cirebon agar semakin berkembang.
Ia menceritakan di masa lalu, Laksamana Cheng-Ho pernah berlabuh di Muara Jati Kerajaan Singapura, nama kerajaan sebelum dikenal adanya Cirebon pada tahun 1415.
Menurut dia, kedatangan Laksamana Cheng-Ho itu turut mempengaruhi kemajuan peradaban sosial, budaya dan ekonomi di Cirebon. Hal tersebut dapat terlihat pada sejumlah peninggalan seperti bangunan, motif batik, kuliner hingga keramik khas Tiongkok yang berakulturasi dengan sistem budaya lokal setempat.
"Kabupaten Cirebon merupakan salah satu lokasi pendaratan jalur perdagangan sehingga penyebaran budaya jalur Sutera Maritim dapat berkembang pesat," ujarnya.