Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memperkuat hubungan dengan Pemerintah Kota Guangzhou, China, di sektor pariwisata dan budaya dengan melakukan prakerja sama untuk merawat eksistensi "Jalur Sutera Maritim" yang pernah dilalui Laksamana Cheng-Ho pada abad XIV.
Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Minggu, menjelaskan prakerja sama ini menjadi langkah awal untuk memperkuat hubungan dengan anggota Aliansi Kota Pelestarian Budaya Konservasi Jalur Sutera Maritim atau CAMSR, khususnya pada era modern saat ini.
"Ini menjadi akses awal pemerintah daerah berinteraksi lebih baik dan modern dalam pergaulan global untuk menyejahterakan masyarakat," kata Imron.
Kegiatan itu, kata Imron, dapat berdampak positif untuk kegiatan pariwisata dan budaya di Kabupaten Cirebon agar semakin berkembang.
Ia menceritakan di masa lalu, Laksamana Cheng-Ho pernah berlabuh di Muara Jati Kerajaan Singapura, nama kerajaan sebelum dikenal adanya Cirebon pada tahun 1415.
Menurut dia, kedatangan Laksamana Cheng-Ho itu turut mempengaruhi kemajuan peradaban sosial, budaya dan ekonomi di Cirebon. Hal tersebut dapat terlihat pada sejumlah peninggalan seperti bangunan, motif batik, kuliner hingga keramik khas Tiongkok yang berakulturasi dengan sistem budaya lokal setempat.
"Kabupaten Cirebon merupakan salah satu lokasi pendaratan jalur perdagangan sehingga penyebaran budaya jalur Sutera Maritim dapat berkembang pesat," ujarnya.
Ia menuturkan Kabupaten Cirebon menjadi salah satu dari sembilan daerah di Nusantara yang menjadi pendaratan jalur Sutera Maritim.
Sementara Deputy Chief of Guangzhou Culture, Television, Tourism Bureau Chief of Guangzhou Culture Heritage Bureau Liu Xiao-Ming menyampaikan tahun 2023 ini bertepatan dengan One Belt One Road dan perjalanan budaya jalur Sutera Maritim ke-10.
Di mana, perjalanan budaya itu dimulai dari Guangzhou sampai di Indonesia, yakni di Cirebon dalam rangka melanjutkan persahabatan jalur Sutera yang sudah terjalin sejak ribuan tahun lalu.
Dalam lawatannya ke Cirebon, ia membawa misi untuk memperkuat hubungan sembari berbagi pengalaman yang saling menguntungkan, serta melakukan komunikasi di sektor budaya yang menyeluruh.
"Fokus kerja sama pelestarian warisan budaya Jalur Sutera Maritim. Kita akan berbagi sumber daya dan mendapatkan manfaat bersama, meningkatkan komunikasi budaya, saling memperkaya dan berupaya untuk lebih baik dalam menemukan nilai nilai Jalur Sutera Maritim," jelasnya.
Ia berharap kerja sama tersebut dapat menggali potensi baru yang terjalin antara Cirebon dengan Guangzhou.
"Ribuan tahun lalu kapal-kapal dagang Tiongkok berlayar jauh hingga ke Indonesia, dan menciptakan sejarah legendaris di jalur Sutera Lautan Hindia," ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cirebon perkuat kerja sama wisata dan budaya dengan Guangzhou