Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta masyarakat tidak ragu untuk melaporkan jika ada praktik pungutan liar (pungli), termasuk dalam periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini.
Pungli, kata Bey, adalah pekerjaan rumah bersama-sama, sehingga Pemprov Jabar yang telah menurunkan Satpol PP dengan berkoordinasi bersama kepolisian, meminta kerja sama masyarakat untuk turut mengawasi.
"Mohon kerja sama dan pengertiannya, karena pada akhirnya kita harus sama-sama. Masyarakat jangan ragu melaporkan kalau dikenakan pungli," kata Bey di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Jumat.
Bey juga mengimbau agar masyarakat tidak asal percaya atas ajakan untuk menggunakan jalan alternatif jika terjebak kemacetan, terkecuali pada aparat berwenang di lapangan, agar tidak ada kasus seperti pemerasan yang terjadi di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.
"Jika sudah tak tahan dengan kemacetan mohon bertanya pada polisi atau aparat berwenang. Jangan asal percaya dengan arahan belok kiri, kanan, karena melihat jalan sepi, harus dipikirkan yang kita bawa keluarga, apalagi ada anak-anak," ujarnya.
Bey juga memohon maaf pada masyarakat atas kejadian tak mengenakan soal pungutan liar, getok parkir (Bandung) dan pemerasan penunjuk jalan yang ramai belakangan ini. Bey mengaku telah meminta Satpol PP untuk lebih aktif dan aparat daerah turun ke lapangan.
"Kami mohon maaf terjadinya hal itu, dan saya telah minta Satpol PP lebih aktif lagi turun ke lapangan, masyarakat kan kadang-kadang juga tidak paham mesti bertanya ke siapa karena melihat jalan sepi, dan berprasangka baik ke semua orang dan itu harusnya kami lebih aktif lagi untuk mencegah hal seperti itu," ucapnya.
Pj Gubernur Jabar minta masyarakat tidak ragu laporkan jika ada pungli
Jumat, 27 Desember 2024 20:56 WIB