Cianjur (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja untuk melacak dan membantu kepulangan pekerja migran asal Cianjur yang disekap di negara tersebut.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja (PTK) Disnakertrans Cianjur, Hero Laksono saat dihubungi Selasa, mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan dari pihak keluarga terkait keberangkatan Vivi Hartati ke Kamboja yang diduga menggunakan dokumen ilegal.
Baca juga: Disnakertrans Cianjur diperintahkan Bupati untuk bantu pulangkan pekerja migran
"Kami akan memastikan ke pihak keluarga di Kecamatan Kadupandak perihal keberangkatan pekerja migran yang saat ini disekap di Kamboja yang informasinya simpang siur dan tidak jelas penyebab awalnya, namun dipastikan korban berangkat secara nonprosedural," katanya.
Informasi sementara, Vivi berada di sebuah gedung di tengah kota Kamboja disekap oleh sekelompok orang yang belum jelas identitasnya, namun dia minta dibantu di pulangkan ke Cianjur karena diancam akan dibunuh jika tidak membayar uang sebesar Rp65 juta.
Pihaknya berharap KBRI dan kepolisian setempat dapat membantu menemukan keberadaan pekerja migran asal Cianjur dan segera dipulangkan.
"Kami tidak tahu pasti apa penyebab korban harus membayar sejumlah uang, namun informasi dari KBRI korban hanya minta dipulangkan segera," katanya.
"Kami pastikan Vivi berangkat bersama suaminya ke Kamboja menggunakan paspor wisata, karena tidak ditemukan data atas nama Vivi dan suaminya dalam permohonan pencari kerja atau pekerja asal Cianjur yang berangkat bekerja keluar negeri," katanya.
Disnakertrans Cianjur koordinasi dengan KBRI Kamboja pulangkan pekerja migran
Selasa, 3 Oktober 2023 19:59 WIB