Garut (ANTARA) - Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyalurkan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni kepada keluarga miskin, karena kondisi rumahnya yang berpotensi ambruk apabila terjadi hujan deras di Kelurahan Sukajaya, kabupaten setempat.
"Rencana dibangun sesuai standar dari Dinas Perkim, nanti pengelolaannya diserahkan pada ahlinya agar selesai," kata Barnas Adjidin saat meninjau rumah tidak layak huni milik keluarga Kokom (46) di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengaku sebelumnya mendapatkan laporan dari anggota DRPD Garut tentang adanya kondisi rumah warga yang memprihatinkan yang bisa membahayakan penghuninya apabila tidak segera diperbaiki.
Barnas bersama jajarannya kemudian mengecek langsung kondisi rumah warga tersebut, yang ternyata cukup berisiko atau sudah tidak layak huni, sehingga pihaknya membantu secara bersama-sama untuk membangun rumah tersebut agar layak huni.
"Kita melihat bahwa anggaran sudah tidak ada di tahun 2024 untuk rumah tidak layak huni. Saya sebagai kepala daerah tentu bertanggung jawab untuk keselamatan warga, untuk menyelesaikan agar layak huni," katanya.
Barnas menyampaikan karena program untuk rumah tidak layak huni sudah habis, pihaknya mencoba secara gotong royong untuk membantu warga tersebut agar rumahnya bisa ditempati dengan aman. "Saya ingin ibu ini dievakuasi ke tempat aman, lalu dibangun secepatnya, satu, dua bulan harus sudah beres," katanya.
Ia menyampaikan selama ini pihaknya sudah membantu langsung sejumlah warga yang rumahnya tidak layak huni atau dalam kondisi darurat, begitu juga menyalurkan bantuan lainnya untuk kebutuhan sehari-hari.