Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyiapkan vaksin antirabies di sejumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam mengantisipasi penyakit rabies yang salah satunya dampak dari gigitan anjing.
"Jadi, kalau kena gigitan khawatir kena rabies itu harus divaksin antirabies," kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan pemerintah pusat sudah memasok vaksin antirabies untuk Kabupaten Garut yang selanjutnya disebar ke sejumlah puskesmas di wilayah utara, selatan, dan perkotaan Garut.
Vaksin antirabies itu, kata dia, disediakan tidak semua puskesmas, hanya satu puskesmas melingkupi sejumlah wilayah, terutama di daerah yang menjadi rawan atau terdapat banyak satwa peliharaan seperti anjing.
"Kalau nanti di semua puskesmas diadakan, nanti tidak terpakai, sayang expired, makanya itu nanti ada perwakilan," katanya.
Ia menyampaikan ketersediaan vaksin antirabies di sejumlah puskesmas itu sebagai langkah antisipasi apabila ada yang membutuhkan penanganan dan pencegahan penyakit rabies.
Terkait kasusnya, kata dia, di Garut tidak ada, meski begitu tetap dipasok vaksin antirabies dari pemerintah pusat ke setiap daerah, termasuk Kabupaten Garut.
"Kalau kasusnya enggak ada, cuma kita kan dikasih antirabies," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan, dan kondisi lingkungan yang sehat agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk penyakit menular seperti rabies.
Masyarakat yang mempunyai hewan peliharaan, kata dia, sebaiknya rutin mengecek kondisi kesehatan ke dokter hewan, dan juga harus dilakukan vaksinasi agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk rabies.