Pemerintah Kabupaten Bandung, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), mengungkapkan hingga saat ini, telah membentuk 38 desa wisata yang digali potensi keunggulan alamnya, untuk menarik wisatawan dari berbagai daerah.
"Sampai dengan September 2023 sudah masuk 38 desa wisata, mungkin akhir tahun ini semoga mengejar target yang ditetapkan sebanyak 50 desa wisata di Kabupaten Bandung," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Sumber Daya Disparbud Kabupaten Bandung, Desy Aryanti, di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis.
Baca juga: Pemkab Bandung gelar pendidikan politik bagi OKP untuk cegah konflik sosial
Desy mengatakan di daerah Kabupaten Bandung sendiri masih banyak kawasan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini sedang gencar untuk mendata kawasan mana saja yang mempunyai potensi keunggulan alam maupun ekonomi kreatif yang harus dibantu untuk dikembangkan.
"Untuk saat ini setiap desa mempunyai potensi yang beragam, dengan alam, kuliner hingga umkm kita dorong untuk mereka eksis dan berkembang," ucapnya.
Dalam pengembangan menjadi desa wisata, Desy mengatakan terus mendampingi dan bahkan melibatkan pihak akademisi untuk pengembangan desa wisata tersebut. "Tentang desa wisata ini kita didampingi dari akademisi, sudah ada 12 perguruan tinggi yang sudah melakukan kerjasama dengan kami," ucapnya.
Dia melanjutkan, setelah adanya pendampingan, diharapkan desa wisata di Kabupaten Bandung bisa mendongkrak ekonomi sekitar dan tumbuh desa-desa wisata lainnya.
Baca juga: Kabupaten Bandung sebut suplai beras ke pasar aman walau kemarau
"Untuk saat ini, Kabupaten Bandung masih banyak desa wisata yang harus digali potensinya dan nanti kami berharap naik kelas untuk ke desa-desa berikutnya," kata Desy.
Dari 38 desa wisata yang saat ini dikembangkan, tambah Desy, ada lima destinasi favorit wisatawan antara lain, desa wisata Alamendah, Baros, Lebak Muncang, Ciburial, Cibiru Wetan dan Tarumajaya.
"Sampai dengan September 2023 sudah masuk 38 desa wisata, mungkin akhir tahun ini semoga mengejar target yang ditetapkan sebanyak 50 desa wisata di Kabupaten Bandung," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Sumber Daya Disparbud Kabupaten Bandung, Desy Aryanti, di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis.
Baca juga: Pemkab Bandung gelar pendidikan politik bagi OKP untuk cegah konflik sosial
Desy mengatakan di daerah Kabupaten Bandung sendiri masih banyak kawasan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini sedang gencar untuk mendata kawasan mana saja yang mempunyai potensi keunggulan alam maupun ekonomi kreatif yang harus dibantu untuk dikembangkan.
"Untuk saat ini setiap desa mempunyai potensi yang beragam, dengan alam, kuliner hingga umkm kita dorong untuk mereka eksis dan berkembang," ucapnya.
Dalam pengembangan menjadi desa wisata, Desy mengatakan terus mendampingi dan bahkan melibatkan pihak akademisi untuk pengembangan desa wisata tersebut. "Tentang desa wisata ini kita didampingi dari akademisi, sudah ada 12 perguruan tinggi yang sudah melakukan kerjasama dengan kami," ucapnya.
Dia melanjutkan, setelah adanya pendampingan, diharapkan desa wisata di Kabupaten Bandung bisa mendongkrak ekonomi sekitar dan tumbuh desa-desa wisata lainnya.
Baca juga: Kabupaten Bandung sebut suplai beras ke pasar aman walau kemarau
"Untuk saat ini, Kabupaten Bandung masih banyak desa wisata yang harus digali potensinya dan nanti kami berharap naik kelas untuk ke desa-desa berikutnya," kata Desy.
Dari 38 desa wisata yang saat ini dikembangkan, tambah Desy, ada lima destinasi favorit wisatawan antara lain, desa wisata Alamendah, Baros, Lebak Muncang, Ciburial, Cibiru Wetan dan Tarumajaya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Bandung bentuk 38 desa wisata manfaatkan keunggulan alam