Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menyebut bahwa suplai beras ke pasaran dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat ini masih aman walaupun sedang memasuki masa kemarau dengan sejumlah lahan pertanian terdampak.
"Insya Allah aman, suplai ke pasar juga sejauh ini tidak terganggu dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) juga menyampaikan ketersediaan masih bagus," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ningning Hendasah, di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis.
Terlebih, kata dia, dalam musim panen sebelumnya, ada tambahan sebanyak 301,185 ton.
"Jadi sejauh ini tidak terganggu insya Allah," ujarnya pula.
Ningning menyebut pihaknya yakin suplai tidak akan terganggu, karena telah menerapkan antisipasi dalam menghadapi musim kemarau seperti optimalisasi petugas keliling dalam program Pelayanan Keliling Alat Mesin Pertanian (Pangkalan), optimalisasi petugas yang mengamati kekeringan sampai hama, percepatan masa tanam, hingga menggalakkan penanaman padi dengan cara organik.
"Jadi dengan begitu kami bisa memantau dan mudah-mudahan bisa aman sampai kemarau berakhir," ujarnya lagi.
Dalam musim kemarau ini, ada 2.231 hektare lahan persawahan di Kabupaten Bandung yang terdampak kekeringan dari luasan tanam 21.262 hektare.
Untuk lahan persawahan yang terdampak kekeringan ini tersebar di beberapa kecamatan, terbesar di Rancaekek yakni 746 hektare, kemudian di Solokan Jeruk sebesar 212 hektare, di Banjaran sebesar 120 hektare, dan di Baleendah sebesar 85 hektare.
"Insya Allah aman, suplai ke pasar juga sejauh ini tidak terganggu dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) juga menyampaikan ketersediaan masih bagus," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ningning Hendasah, di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis.
Terlebih, kata dia, dalam musim panen sebelumnya, ada tambahan sebanyak 301,185 ton.
"Jadi sejauh ini tidak terganggu insya Allah," ujarnya pula.
Ningning menyebut pihaknya yakin suplai tidak akan terganggu, karena telah menerapkan antisipasi dalam menghadapi musim kemarau seperti optimalisasi petugas keliling dalam program Pelayanan Keliling Alat Mesin Pertanian (Pangkalan), optimalisasi petugas yang mengamati kekeringan sampai hama, percepatan masa tanam, hingga menggalakkan penanaman padi dengan cara organik.
"Jadi dengan begitu kami bisa memantau dan mudah-mudahan bisa aman sampai kemarau berakhir," ujarnya lagi.
Dalam musim kemarau ini, ada 2.231 hektare lahan persawahan di Kabupaten Bandung yang terdampak kekeringan dari luasan tanam 21.262 hektare.
Untuk lahan persawahan yang terdampak kekeringan ini tersebar di beberapa kecamatan, terbesar di Rancaekek yakni 746 hektare, kemudian di Solokan Jeruk sebesar 212 hektare, di Banjaran sebesar 120 hektare, dan di Baleendah sebesar 85 hektare.