Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengungkapkan bahwa kopi yang kini menjadi salah satu komoditas unggulan dari Bandung Barat, akan kembali diekspor pada tahun 2023 ini.
"Sekitar bulan ini kita akan kembali melakukan ekspor ke Amerika sebanyak empat ton, setelah pada tahun sebelumnya sebanyak 9,1 ton yang diekspor," kata Hengky di Ngamprah, Bandung Barat, Rabu.
Pertanian kopi sendiri memang kini menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat di kawasan-kawasan pegunungan Kabupaten Bandung Barat seperti di Gununghalu, kaki Gunung Burangrang, dan kaki Gunung Tangkuban Parahu.
Bahkan, kata Hengky, biji kopi yang dihasilkan beberapa dataran tinggi Bandung Barat ini bisa menembus kawasan Eropa, Amerika dan Timur Tengah.
Jumlah petani kopi Bandung Barat sendiri, disebut Hengky, dari tahun ke tahun meningkat, di mana saat ini jumlah petani kopi yang tersebar di sembilan kecamatan tercatat sebanyak 4.900 petani.
"Petani kopi di Bandung Barat juga sudah mulai maju. Untuk menunjang kemajuannya kami bantu sarana dan prasarana pasca panen. Selain sarana dan prasarana kami selalu tekankan terkait penguatan SDM yang dimiliki," kata Hengky.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lukmanul Hakim mengatakan luas lahan pertanian kopi di Bandung Barat mencapai sekitar 3.383 hektare, dengan luasan lahan komoditas kopi jenis arabika sekitar 2.810 hektare dan kopi jenis robusta sekitar 573 hektare.
"Kopi arabika kita yang paling banyak diminati. Kopi Gununghalu bahkan sudah masuk ke pasar di tiga benua, ada yang ke Amerika, Eropa, dan Timur Tengah," kata Lukman.
"Sekitar bulan ini kita akan kembali melakukan ekspor ke Amerika sebanyak empat ton, setelah pada tahun sebelumnya sebanyak 9,1 ton yang diekspor," kata Hengky di Ngamprah, Bandung Barat, Rabu.
Pertanian kopi sendiri memang kini menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat di kawasan-kawasan pegunungan Kabupaten Bandung Barat seperti di Gununghalu, kaki Gunung Burangrang, dan kaki Gunung Tangkuban Parahu.
Bahkan, kata Hengky, biji kopi yang dihasilkan beberapa dataran tinggi Bandung Barat ini bisa menembus kawasan Eropa, Amerika dan Timur Tengah.
Jumlah petani kopi Bandung Barat sendiri, disebut Hengky, dari tahun ke tahun meningkat, di mana saat ini jumlah petani kopi yang tersebar di sembilan kecamatan tercatat sebanyak 4.900 petani.
"Petani kopi di Bandung Barat juga sudah mulai maju. Untuk menunjang kemajuannya kami bantu sarana dan prasarana pasca panen. Selain sarana dan prasarana kami selalu tekankan terkait penguatan SDM yang dimiliki," kata Hengky.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lukmanul Hakim mengatakan luas lahan pertanian kopi di Bandung Barat mencapai sekitar 3.383 hektare, dengan luasan lahan komoditas kopi jenis arabika sekitar 2.810 hektare dan kopi jenis robusta sekitar 573 hektare.
"Kopi arabika kita yang paling banyak diminati. Kopi Gununghalu bahkan sudah masuk ke pasar di tiga benua, ada yang ke Amerika, Eropa, dan Timur Tengah," kata Lukman.