Ngamprah, 2/10 (ANTARA) - Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat membutuhkan tambahan tenaga penyuluh pertanian guna mendorong upaya perluasan pemasaran produk hortikultura hingga menembus pasar luar negeri.
Hingga saat ini terdapat 90 orang petugas penyuluhan pada empat Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di Kecamatan Cipeundeuy, Cililin, Cisarua, dan Kecamatan Cipatat, kata Kepala Bidang Hortikultura pada Distanbunhut Kabupaten Bandung Barat, Durahman, Sabtu.
Masih dibutuhkan tambahan penyuluh pertanian hingga 165 orang untuk ditempatkan pada 15 BPP.
Banyak produk hortikultura KBB yang berpotensi untuk diekspor dan diminati pasar luar negeri, namun ketidaksiapan petani sebagai ujung tombak keinginan ekspor ini menjadi kendala terbesar.
Untuk itu telah digagas untuk melakukan ekstensifikasi lahan hortikultura.
Salah satu standar untuk ekspor adalah kebun yang berupa hamparan lebih dari dua puluh hektare dan saat ini masih banyak kebun hortikultura di KBB yang berupa spot-spot di beberapa lokasi.
Area hamparan kebun menjadi syarat ekspor sebagai asumsi indikator pencemaran produk oleh pestisida atau zat kimia lain yang berlebih.
Dijelaskan, salah satu yang harus dipetnuhi untuk bisa memasarkan produknya ke luar negeri adalah adanya standar operasi prosedur dan good agriculture practice (GAP) untuk mendapatkan sertifikat registrasi kebun dari Dirjen Hortikultura RI.
Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Distanbunhut KBB Siti Azizah mengungkapkan, perhatian pemerintah pada petani untuk melakukan ekspor sudah ada. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi rintisan untuk agribisnis dan komoditas hortikultura.
"Upaya untuk mempermudah para petani mewujudkan misinya melakukan ekspornya adalah dengan memperpendek rantai pasokan agar tidak terlalu banyak prosedur. Kita harapkan petani mampu menjual produknya langsung ke pengekspor karena sudah memiliki posisi tawar yang baik," imbuhnya.
Menurut Azizah, komoditas hortikultura KBB yang diekspor telah dilakukan sejak tahun 2007 dan Jepang menjadi salah satu negara yang banyak menjadi negara yang paling banyak melakukan permintaan sayuran organik seperti kabucha, horenzo, terung jepang.
Dengan iklim dan tanah yang sangat mendukung untuk pengembangan tanaman hortikultura diharapkan agar pertanian di KBB bisa mengalami kemajuan, katanya.***3***
(U.pso-215/B/M019/M019) 02-10-2010 16:16:00
BANDUNG BARAT BUTUH TAMBAHAN PENYULUH PERTANIAN
Sabtu, 2 Oktober 2010 16:27 WIB