Ankara (ANTARA) - Israel menggunakan "aji mumpung" dengan menduduki tiga desa baru di Suriah selatan seiring dengan rencana Israel yang memperluas serangan militer ke negara itu setelah rezim Bashar al-Assad terguling dari kursi kekuasaan di Suriah yang saat inj pemerintahannya dalam kondisi lemah.
Tentara Israel merebut kendali Desa Jamlah di Provinsi Daraa serta desa Mazrat Beit Jinn dan Maghar al-Mir di wilayah pedesaan Damaskus, menurut wartawan Anadolu.
Peemerintahan Suriah yang dikuasai kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) hanya menguasai kota-kota penting di seluruh negeri setelah serangan cepat yang berlangsung kurang dari dua minggu.
Di tengah pengambilalihan kekuasaan dan sikap pengabaian dari HTS, Israel melancarkan serangan udara intensif di lokasi-lokasi militer di seluruh Suriah. Rentetan serangan itu merupakan pelanggaran yang terang-terangan atas kedaulatan Suriah.
Israel juga mengumumkan pembatalan perjanjian penarikan pasukan dengan Suriah pada 1974, dan mengerahkan pasukannya ke zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan – wilayah yang diduduki Israel sejak 1967.
Langkah Israel itu dikecam oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa negara Arab.
Menurut Pasukan Pengamat Pemisahan PBB (UNDOF), zona penyangga tersebut “memanjang sepanjang 75 kilometer dan lebarnya berkisar antara sekitar 10 kilometer di bagian tengah hingga 200 meter di bagian paling selatan.”
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Assad terguling, Israel duduki desa-desa di Suriah