Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) membagikan tata cara tentang pengolahan daging kurban yang tepat dan menyehatkan sehingga saat daging sampai ke tangan mustahik (penerima) kandungan gizi masih tetap optimal.
"Yang pertama diawali proses pemotongan hewan kurban, sebaiknya ternak yang mau dipotong, itu tidak melihat ternak lain yang sedang dipotong. Ini akan menyebabkan stres pada ternak. Jadi sebisa mungkin ada penghalang. Karena stres mempengaruhi kualitas daging kurban," kata Kepala UPTD Rumah Sakit Hewan DKPP Jabar Yoni Darmawan di Bandung, Senin.
Baca juga: DKPP Cirebon mengerahkan 33 petugas pemeriksa dan pengawasan hewan kurban
Baca juga: DKPP Cirebon mengerahkan 33 petugas pemeriksa dan pengawasan hewan kurban
Setelah dipotong, kata Yoni, bagian organ dalam hewan kurban atau jeroan sebaiknya langsung dikeluarkan dan dalam keadaan tergantung, daging kurban harus diistirahatkan terlebih dahulu selama kurang lebih satu jam, sebelum akhirnya dipotong-potong menjadi bagian kecil.
"Jadi setelah dipotong langsung kita keluarkan jeroannya dan daging diistirahatkan dulu di suhu ruangan. Kalau jeroan tidak langsung dikeluarkan maka itu akan menyebabkan bau pada daging kurban," ucapnya.
Yoni juga menyarankan agar saat memotong daging kurban menjadi bagian lebih kecil dilakukan di tempat yang bersih.
"Kalau mau potong kecil-kecil di lantai, pastikan lantainya benar-benar bersih, diberi alas jangan langsung kontak dengan tanah atau tanpa alas. Karena ini kan dagingnya mau kita bagikan kepada yang berhak menerima, jangan sampai ada keracunan akibat ini," ujarnya.
Dia juga menyarankan agar daging kurban yang dibagikan dibungkus atau ditempatkan menggunakan kantong kresek ramah lingkungan.