Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur Jawa Barat mengeluarkan Surat Edaran (SE) Hari Raya Idul Adha tanpa sampah plastik, sehingga panitia kurban diminta menggunakan daun pisang atau daun jati untuk membungkus daging yang akan dibagikan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur Komarudin di Cianjur Jumat mengatakan, upaya menekan penggunaan sampah plastik sekali pakai setiap momen hari raya kurban sudah dilakukan sejak lama, namun kembali digencarkan agar dapat diterapkan menyeluruh.
"Tahun ini pembatasan penggunaan kantong plastik sekali pakai digencarkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Bandan Pengendalian Lingkungan Hidup Nomor: 4 tahun 2025 tentang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tanpa plastik," katanya.
Sehingga pemerintah daerah mengimbau seluruh masyarakat di Cianjur untuk menyukseskan upaya pengurangan sampah plastik sekali pakai pada saat pelaksanaan kurban dengan cara meminta warga penerima manfaat membawa tempat atau wadah dari rumah.
Atau membungkus daging dengan daun pisang atau daun jati serta wadah yang terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang seperti wadah anyaman dari berbagai bahan alam, di mana sosialisasi disampaikan panitia saat shalat Hari Raya Idul Adha di seluruh wilayah.
"Harapan kami penggunaan sampah plastik dapat ditekan setiap tahunnya terutama saat hari raya kurban, di mana selama ini panitia atau warga yang berkurban sebagian besar menggunakan plastik sekali pakai untuk membungkus daging," katanya.
Sehingga saat hari raya kurban, jumlah sampah plastik yang diangkut petugas ke TPAS Mekarsari di Kecamatan Cikalongkulon mengalami peningkatan serta sulit dilakukan pengolahan.
Pihaknya juga meminta masyarakat tidak membuang darah dan bagian dalam hewan kurban ke aliran sungai karena dapat mencemari lingkungan seperti yang terjadi beberapa tahun lalu di anak Sungai Cianjur saat hari raya kurban.
"Kami meminta penerapan kurban tanpa sampah plastik dapat berjalan karena penyembelihan sudah mulai hari ini sampai dua hari ke depan," katanya.
Sementara pelaksanaan kurban di sejumlah wilayah di Cianjur masih banyak menggunakan plastik sekali pakai untuk membungkus daging yang hendak dibagikan pada masyarakat, sebagian besar panitia menyebutkan sulit mendapatkan daun pisang atau jati dalam jumlah banyak.
"Kalau imbauan penggunaan pembungkus non-plastik sudah kami dengar, tapi sulit menyiapkan daun atau wadah lain membungkus daging kurban, terlebih harga berbeda karena kebutuhan cukup banyak, jadi masih pakai plastik," kata panitia kurban di Desa Nagrak Hadi Susanto.