Ia menambahkan selama ini tanaman porang tidak hanya dikembangkan di Garut melainkan ada di daerah lain juga, sehingga perlu strategi agar harganya tetap bagus dengan menghindari panen serempak.
Program pengembangan porang, lanjut dia, mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat dan di Garut sudah melakukan mitra dengan perusahaan dari Bandung, Jawa Barat, dan Madiun, Jawa Timur.
Baca juga: Dinsos Garut pastikan lansia penderita tumor wajah ditangani medis di RS Bandung
Sementara itu, pembina petani di Kecamatan Singajaya, Iwan Budiman mengatakan selama ini pihaknya terus mengenalkan tanaman porang kepada petani dengan respons cukup bagus untuk terus mengembangkannya.
Menurut dia, pengembangan porang cukup diminati masyarakat karena pasarnya cukup bagus yang dapat digunakan sebagai pangan fungsional untuk diet, antidiabetes, menurunkan kolesterol, farmasi, media tanam, atau kosmetik.
Tokoh pemuda Singajaya, Saepuloh A Ridho menilai hasil budi daya porang telah meningkatkan perekonomian masyarakat.
Menurut dia, masyarakat akan terus berusaha untuk mengembangkan porang dengan memanfaatkan lahan tidak produktif yang saat ini masih cukup luas.
Ia menyebutkan saat ini baru seluas 50 hektare lahan yang sudah ditanami porang, rencananya ke depan akan terus diperluas agar produksinya meningkat dan bisa menyejahterakan petani.
"Kita akan terus kembangkan tanaman porang dengan memanfaatkan lahan tidur yang ada di daerah kami," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Garut targetkan pengembangan tanaman porang di lahan 1.500 ha
Pemkab Garut targetkan pengembangan tanaman porang seluas 1.500 ha
Senin, 26 Juni 2023 11:15 WIB