Bandung (ANTARA) -
"Dengan memahami kandungan dari butir-butir Pancasila dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, maka masyarakat akan lebih menghormati dan menghargai, sehingga tercipta kerukunan dan menjaga situasi tetap kondusif akhirnya Kabupaten Bandung dan Indonesia maju," katanya di Soreang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Kamis.
Baca juga: Pemkot Bandung sebut Hari Lahir Pancasila jadi pelecut rawat kerukunan
Oleh karena itu, menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bandung berupaya membangun generasi yang berakhlak mulia dan berkarakter Pancasila.
Dalam upaya membangun generasi dengan karakter tersebut, ia melanjutkan, Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan dan Budaya Sunda, serta Belajar Mengaji dan Menghafal Al-Quran dijadikan sebagai bagian kurikulum taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama.
"Dengan program tiga muatan lokal kurikulum pendidikan Kabupaten Bandung ini, kami ingin membentuk generasi muda Kabupaten Bandung yang berkarakter Pancasila dan berakhlak mulia dalam rangka membangun masa depan negara kita ini," kata Dadang."Seluruh siswa di Kabupaten Bandung wajib mempelajari tiga muatan lokal ini. Jangan sampai para siswa kita memiliki karakter buruk, tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, tidak mengenal bahasa dan budaya sendiri, apalagi tidak berakhlak mulia," tuturnya.
Dadang menyampaikan bahwa pemasukan ketiga pelajaran muatan lokal itu ke dalam kurikulum ditujukan untuk mendukung upaya mewujudkan generasi Kabupaten Bandung yang kuat secara intelektual maupun spiritual.
Pemasukan tiga pelajaran muatan lokal tersebut ke dalam kurikulum sejak tahun ajaran 2021/2022, menurut dia, selaras dengan Program Penguatan Pendidikan Karakter yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca juga: Kesbangpol Jawa Barat hadirkan Pekan Bung Karno di Gedung Sate Bandung